Kata-kata Bijak: Lebih Baik Menyalakan Lilin Kecil Daripada Mengutuk Kegelapan

Motivasi Dosis Tinggi - Kata-kata Bijak: Lebih Baik Menyalakan Lilin Kecil Daripada Mengutuk Kegelapan - Siapa di antara kita yang tidak pernah menyalahkan keadaan? Atau siapa di antara kita yang tidak pernah merasakan kekhawatiran yang dahsyat sehingga memunculkan "kegelapan" yang muncul dalam pikiran kita? Jawabannya mungkin tidak ada. Ya, menyalahkan keadaan atas kegagalan yang kita alami adalah hal yang paling mendasar yang dilakukan manusia. Imbasnya adalah kita menanam rasa sesal dan rasa khawatir yang begitu besar sehingga kita lupa jika menyalakan lilin lebih bermanfaat daripada mengutuk kegelapan yang telah terjadi.

Allen Saunders, seorang mahasiswa yang pernah di didik oleh Dr. Paul Brandwine, guru pelajaran kesehatan. Saunder menceritakan bahwa Dr. Paul telah memberikan pelajaran yang amat berharga dalam hidupnya. Ia menuturkan jika pelajaran tersebut ia dengar pada usia 16 tahun. "Saya merupakan tipe individu yang suka berkecil hati. Saya selalu resah dan risau terhadap kesalahan-kesalahan yang saya perbuat. Jika ujian, setelah mengerjakan dan menyerahkannya, saya selalu bingung. Saya tidak bisa tidur dan selalu menggigit-gigit ujung kuku saja, karena takut kalau-kalau tidak lulus ujian. Saya selalu memikirkan hal-hal yang telah saya kerjakan. Saya menyesalkan perbuatan saya yang telah berlalu. Mestinya saya harus melakukan dengan cara lain.

Pada suatu pagi, kami sekelas mengikuti pelajaran di laboratorium fisika. Yang memberi pelajaran saat itu adalah Dr, Paul. Ia membawa sebotol susu dan kemudian diletakkannya diatas meja sehingga semua anak dapat melihat dengan jelas. Kami semua duduk terheran-heran dengan sebotol susu tersebut. Apa yang akan ia lakukan dengan sebotol susu tersebut dalam pelajaran kesehatan ini? Sesaat kemudian, tiba-tiba Dr. Paul berdiri, memukul botol susu tersebut dengan keras hingga jatuh masuk kedalam bak cuci, sambil berteriak, "Jangan menangisi susu yang telah tumpah!". Peristiwa ini menjadikan saya sebagai individu yang baru. Ya, orang bijak tidak pernah duduk meratapi atau mengutuk kegagalannya, tapi dengan gembira hati mencari jalan bagaimana bisa memulihkan kembali kerugian yang di deritanya.

Tweet